Pages

Ads 468x60px

Featured Posts

Sabtu, 22 September 2012

Pengalaman Sidang S1 Jurusan Sistem Komputer Universitas Gunadarma



Pada saat itu saya memilih jalur non skripsi atau yang lebih populer dinamakan kompre. Ada 3 paket yang ditawarkan di jurusan sistem komputer, yang masing – masing paket terdiri dari 3 matakuliah, diantaranya paket 1 terdiri dari Organisasi & Arsitektur Komputer, Sistem Digital, Sistem Embedded. Kemudian paket 2 terdiri dari Mikrokomputer, Pengantarmukaan Periferal Komputer, Mobile Computing. Selanjutnya paket 3 terdiri dari Jaringan Komputer Dasar, Mikrokomputer, Robotika. Nah, saya sendiri memilih paket 3 yang sesuai dengan kemampuan yang saya punya. Saya sendiri dapet jadwal sidang pada tanggal 15 september 2012 yang dilaksanakan di kampus pasca sarjana kenari. Persiapan saya untuk belajar waktu itu kurang lebih sekitar 1 minggu.

Sebelum kita memulai sidang kita diharuskan untuk foto terlebih dahulu di lantai 1, kemudian setelah itu kita mengikuti sesi briefing yang dilakukan di lantai 5, di saat briefing ini dijelaskan tentang apa saja yang harus dilakukan, kemudian disini juga kita akan mendapatkan kartu ujian dan sk penguji untuk mengetahui siapa dosen penguji yang akan menguji kita nanti. Dosen penguji yang akan menguji saya adalah Bpk. Ridha Iskandar, Dr (untuk mata kuliah Jaringan Komputer Dasar), Bpk. Sunny Arief Sudiro, Dr (untuk mata kuliah Mikrokomputer), dan Bpk. Tubagus Maulana Kusuma, Dr.,MEngS (untuk mata kuliah Robotika). Disini juga kita harus menunggu untuk di panggil dan diarahkan ke lantai berapa dosen penguji kita berada. Pada saat itu saya diarahkan untuk menuju lantai 6 tempat dosen penguji berada. Di lantai 6 saya menyerahkan kartu ujian untuk menunggu giliran maju sidang.

Pada saat nama saya di panggil, saya langsung masuk ke dalam ruang sidang.
Dosen pertama yang menguji saya adalah Bpk. Tubagus yang menanyakan seputar Robotika,
Dosen : kamu tahu actuator?, actuator itu kan ada 3 jenis yaitu elektris, hidrolik, dan pneumatik, coba kamu jelaskan perbedaanya!.
Saya : Langsung saya jawab elektris itu menggunakan arus listrik sebagai pemacu geraknya, hidrolik menggunakan cairan fluida / oli sebagai pamacu geraknya sedangkan pneumatik menggunakan udara sebagai pemacu geraknya.
Setelah saya jawab dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya.
Dosen : Kamu pernah dengar tentang holonomic dan nonholonomic?
Saya : Saya jawab dengan jujur dan mengatakan pernah pak tapi saya tidak begitu paham.
Karena jawaban saya seperti itu pak Tubagus langsung menanyakan pertanyaan selanjutnya.
Dosen : kamu tahu motor DC?, Apa yang harus diperhatikan untuk memilih motor DC?. Saya : Saya jawab torsi pak, terus kecepatan pak, dan perputarannya pak.
Lalu dia bertanya lagi.
Dosen : kalo perputaran apa ya namanya?, terus satuan perputaran apa ya?
Saya bingung buat ngejawabnya. Setelah lama saya berpikir dia memberikan petunjuk – petunjuk buat ngejawab.
            Dosen : Itu kalo perputaran dihitung per menit apa namanya?
Saya masih aja bingung sama petunjuk yang dikasih. Tapi setelah itu saya langsung paham dengan apa yang dia maksud. Dan langsung saya jawab.
            Saya : RPM pak.
Dosen : Nah itu.
Terus seandainya kalo saya kasih beban ke motor DC apanya yang akan berkurang?
Lagi – lagi saya bingung dengan pertanyaannya dan tidak tahu harus menjawab apa. Dan lagi – lagi dia memberikan petunjuk.
            Dosen : Ini masih berkaitan sama jawaban kamu yang tadi (Torsi).
Dari petunjuk itu saya memikirkan jawabannya dan akhirnya ketemulah jawabannya.
            Saya : Yang akan berkurang kekuatan perputarannya atau torsi pak.
Dosen : Ya benar. Nah kalo pada robot kan ada yang namanya Degrees Of Fredom (DOF) apa sih maksudnya?
Saya : Degrees Of Freedom (DOF) itu adalah kebebasan robot untuk bergerak.
Dosen : Apakah semua robot punya yang namanya Degrees Of Freedom (DOF)?
Saya : Tergantung robotnya, apakah dia punya manipulator atau tidak.
Dosen : Kalo robot berkaki?
Saya : Ya dia punya Degree Of Freedom (DOF) pak.
Dosen : Ok Cukup dari saya.

Setelah saya selesai di uji oleh pak Tubagus selanjutnya dosen kedua yang menguji saya adalah Bpk. Sunny yang menanyakan Mikrokomputer. Saya kaget karena dia menyerahkan selembar kertas yang terdapat 3 buah pertanyaan essai. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan gelombang analog dan gelombang digital, kemudian interupsi pada mikrokontroller, dan cara memilih mikroprosesor untuk mikrokomputer. Karena saya hanya sebatas mengetahuinya saja jadi saya jawab apa yang saya bisa dan seadanya. Setelah saya jawab dan kertas itu dikumpulkan dia bilang “Ok cukup hanya itu saja dari saya”.

Kemudian yang terakhir menguji saya adalah Bpk. Ridha yang menanyakan seputar jaringan Komputer Dasar.
            Dosen : Apa yang kamu pelajari?
            Saya : Hanya seputar dasar – dasar aja pak.
            Dosen : Terus apa lagi?
            Saya : Tentang pengertian, tujuan, topologi, dan OSI layer pak.
Dosen : Kamu tahu lalu lintas data kan? Apa yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan data agar bisa diterima lebih besar / banyak?
Seketika itu saya bingung harus jawab apa. Karena saya tidak mempelajari itu sebelumnya.
            Saya : Saya tidak tahu pak.
            Dosen : Masa kamu tidak tahu. Ini berkaitan tentang komunikasi data.
            Saya : Saya tidak tahu pak. Dan kurang paham.
            Dosen : Kamu tahu NZR?
Lagi – lagi saya bingung dengan pertanyaan yang diajukan oleh pak Ridha. Yang bisa saya lakukan waktu itu adalah berpikir dan terus berpikir. Tapi tidak juga menemukan jawabannya.
            Dosen : Kamu belajar tentang apa sih?
            Saya : Hanya seputar dasar – dasar aja pak.
            Dosen : Kamu pernah buat jaringan ga?
Saya : Kalo dalam sekala besar saya belum pernah, tapi kalo dalam sekala kecil saya pernah membuat jaringan nirkabel Ad-Hoc.
Dosen : Ad-Hoc? Coba jelaskan konfigurasinya!
Saya : Pertama kita hanya perlu membuat suatu jaringan wirelles network untuk digunakan. Disini kita tidak perlu menggunakan peralatan atau hardware lain. Cukup dengan transmitter dan receiver yang sudah terdapat di laptop atau komputer. Selanjutnya kita hanya tinggal mengkonekan ke jaringan wirelles network yang telah kita buat tadi.
Dosen : Apakah ini peer to peer atau client server?
Saya : Peer to peer pak.
Dosen : Perbedaan peer to peer dengan client server itu apa sih?
Saya : Kalo client server itu sudah di tentukan siapa yang bertindak sebagai client dan siapa yang bertindak sebagai server. Sedangkan peer to peer tidak dapat ditentukan siapa yang menjadi client dan siapa yang menjadi server karena kedua komputer yang terhubung bisa bertindak sebagai kedua – duanya.
Dosen : Apakah kedua komputer itu bisa saling sharing data?
Saya : Ya bisa. Dengan kedua user saling mengizinkan untuk saling sharing data.
Dosen : Ok selesai.

Setelah selesai diuji oleh ketiga penguji saya langsung keluar ruang ujian. Dan menunggu hasil kelulusan. Pada saat seluruh peserta sidang sudah selesai, pengumuman hasil sidang akan langsung di umumkan. Kami semua harus menunngu di lantai 1 untuk dipanggil nama kami satu persatu untuk naik ke lantai 2 tempat pengumuman kelulusan. Setelah nama saya dipanggil pada kloter pertama, saya langsung naik menuju lantai 2. Disana sudah berkumpul para peserta lainnya. Di dalam ruangan tersebut kami di kelompokkan lagi menjadi tiga kelompok.  Nama saya sendiri berada di kelompok 1. Setelah lama menunggu dengan perasaan harap – harap cemas kami semua sabar menunggu kabar pengumuman ini. Tidak lama kemudian di panggilah kelompok 1 yang terdapat nama saya didalamnya dan kelompok satu pun dinyatakan lulus oleh panitia sidang. Setelah mendengar pengumuman ini perasaan saya pun terharu dan meledak bahagia luar biasa. Tidak disangka akhirnya saya bisa melewati masa – masa sulit saat kuliah dan saat sidang ini.

Atas kelulusan ini pun saya mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu mensupport saya, dan dosen – dosen Universitas Gunadarma. Dan tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada teman – teman seperjuangan yang bersama – sama kita melewati masa sulit saat perkuliahan.

Semoga kita semua tetap semangat dan optimis untuk menyongsong masa depan. Karena orang – orang di sekitar kita akan selalu sanantiasa mendoakan yang terbaik untuk kelancaran diri kita.


 


Sabtu, 12 Mei 2012

Euro 2012 Finals Match Schedule




GROUP A

Poland
Czech Republic
Greece
Russia

June 8: Poland v Greece, Warsaw
June 8: Russia v Czech Republic, Wroclaw
June 12: Greece v Czech Republic, Wroclaw
June 12: Poland v Russia, Warsaw
June 16: Greece v Russia, Warsaw
June 16: Czech Republic v Poland, Wroclaw



GROUP B

Netherlands
Denmark
Portugal
Germany

June 9: Netherlands v Denmark, Kharkiv
June 9: Germany v Portugal, Lviv
June 13: Denmark v Portugal, Lviv
June 13: Netherlands v Germany, Kharkiv
June 17: Portugal v Netherlands, Kharkiv
June 17: Denmark v Germany, Lviv

GROUP C

Spain
Republic of Ireland
Croatia
Italy

June 10: Spain v Italy, Gdansk
June 10: Republic of Ireland v Croatia, Poznan
June 14: Italy v Croatia, Poznan
June 14: Spain v Republic of Ireland, Gdansk
June 18: Croatia v Spain, Gdansk
June 18: Italy v Republic of Ireland, Poznan

GROUP D

Ukraine
Sweden
France
England

June 11: France v England, Donetsk
June 11: Ukraine v Sweden, Kiev
June 15: Sweden v England, Kiev
June 15: Ukraine v France, Donetsk
June 19: Sweden v France, Kiev
June 19: England v Ukraine, Donetsk

QUARTER FINALS

June 21: Winner Group A v Runner-up Group B, Warsaw
June 22: Winner Group B v Runner-up Group A, Gdansk
June 23: Winner Group C v Runner-up Group D, Donetsk
June 24: Winner Group D v Runner-up Group C, Kiev

SEMIFINALS

June 27: Winner Q1 v Winner Q3, Donetsk
June 28: Winner Q2 v Winner Q4, Warsaw

FINAL

July 1: Winner S1 v S2, Kiev



Could A Computer Write This Story?


By John Sepulvado, CNN
May 11, 2012

Computer applications can drive cars, fly planes, play chess and even make music.

But can an app tell a story?

Chicago-based company Narrative Science has set out to prove that computers can tell stories good enough for a fickle human audience. It has created a program that takes raw data and turns it into a story, a system that's worked well enough for the company to earn its own byline on Forbes.com.

Kristian Hammond, Narrative Science's chief technology officer, said his team started the program by taking baseball box scores and turning them into game summaries.

"We did college baseball," Hammond recalled. "And we built out a system that would take box scores and historical information, and we would write a game recap after a game. And we really liked it."

Narrative Science then began branching out into finance and other topics that are driven heavily by data. Soon, Hammond says, large companies came looking for help sorting huge amounts of data themselves.

"I think the place where this technology is absolutely essential is the area that's loosely referred to as big data," Hammond said. "So almost every company in the world has decided at one point that in order to do a really good job, they need to meter and monitor everything."

Narrative Science hasn't disclosed how much money is being made or whether a profit is being turned with the app. The firm employs about 30 people. At least one other company, based in North Carolina, is working on similar technology.

Meanwhile, Hammond says Narrative Science is looking to eventually expand into long form news stories.

That's an idea that's unsettling to some journalism experts.

Kevin Smith, head of the Society of Professional Journalists Ethics Committee, says he laughed when he heard about the program.

"I can remember sitting there doing high school football games on a Friday night and using three-paragraph formulas," Smith said. "So it made me laugh, thinking they have made a computer that can do that work."

Smith says that, ultimately, it's going to be hard for people to share the uniquely human custom of story telling with a machine.

"I can't imagine that a machine is going to tell a story and present it in a way that other human beings are going to accept it," he said. "At least not at this time. I don't see that happening. And the fact that we're even attempting to do it -- we shouldn't be doing it."

Other experts are not as concerned. Greg Bowers, who teaches at the Missouri School of Journalism, says computers don't have the same capacity for pitch, emotion and story structure.

"I'm not alarmed about it as some people are," Bowers said. "If you're writing briefs that can be easily replicated by a computer, then you're not trying hard enough."