Pages

Ads 468x60px

Minggu, 14 November 2010

Tugas 2 Bahasa Indonesia : Membandingkan Penggunaan Gaya Bahasa

Detiknews.com Sabtu, 02/10/2010 14:31 WIB

Kontak Senjata dengan Komplotan Bersenjata di Sumut, 1 Anggota Brimob Tertembak
Oleh : Khairul Ikhwan – detikNews

Medan - Seorang anggota Brimob Daerah Sumatera Utara (Sumut) terkena tembakan dalam kontak senjata yang terjadi antara polisi dengan komplotan bersenjata di Serdang Bedagai (Sergai), Sumut, Sabtu (2/10/2010). Korban selanjutnya dibawa ke klinik kesehatan setempat.

Anggota Brimob yang terkena tembakan itu berasal dari Detasemen C Brimob yang bermarkas di Kota Binjai. Hingga Sabtu siang dia masih menjalani perawatan di Klinik Sini Suka, yang berada di Desa Suka Kerapuh, Kecamatan Dolok Masihul.

Keterangan yang diperoleh menyebutkan, anggota Brimob bernama Bripka Sugeng tersebut terkena tembakan di bagian bahu, dan peluru tembus ke belakang. Pejabat kepolisian belum memberi keterangan resmi terkait adanya korban dari pihak kepolisian ini.
Seperti diberitakan, pada Sabtu siang, sekitar pukul 11.00 WIB, pasukan Brimob terlibat kontak senjata dengan komplotan bersenjata di Sarang Puah, Desa Dolok Sagala, Kecamatan Dolok Masihul, Sergai, sekitar 80 km dari Medan, ibukota Sumut. Dalam kejadian ini, seorang anggota komplotan itu berhasil dilumpuhkan.

Saat ini Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumut Irjen Pol Oegroseno sudah berada di lokasi untuk memantau langsung perkembangan situasi pasca kontak senjata tersebut.


Kompas.com Kamis, 14 Oktober 2010 20:43 WIB

Kapolda: Kalau Terbukti, Saya Tangkap!
Oleh : Alie Usman - Tribunnews

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyikapi banyaknya ormas garis keras yang semakin tumbuh di Jakarta, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Sutarman mengaku tidak akan tebang pilih ataupun pandang bulu terhadap pelaku kejahatan dan kekerasan. Kapolda menegaskan akan menangkap siapa pun atau ormas manapun yang terbukti melakukan kekerasan.

"Kalau melakukan kekerasan, saya akan tangkap. Siapa pun itu. Ormas itu adalah komuniti yang timbul di masyarakat. Saya sepakat dengan pak Gubernur bahwa ormas-ormas itu punya visi dan misi. Nah karena itu mesti didekatin, supaya visi misi mereka bisa dipergunakan dengan baik demi kemaslahatan bersama," ujar Irjen Pol Sutarman di Jakarta, Kamis (14/10/2010).

Mantan Kapolda Jabar itu menjelaskan, persoalan ormas tersebut sebaiknya diselesaikan dengan cara-cara persuasif bukan malah dengan memerangi mereka. Apalagi hingga saat ini metode meredam aksi anarkis mereka melalui pendekatan-pendekatan persuasif dirasakan memberi hasil yang positif bagi Kepolisian.
"Jadi kalau kami melakukan pendekatan kepada mereka, hal itu supaya mereka tetap berada dalam jalur rel yang benar. Baik itu rel agama, maupun rel hukum yang berlaku di negara ini. Tujuan kita mendekat ke sana itu baik, agar tidak terjadi kekerasan. Jadi jangan diartikan lain-lain," jelas Kapolda.

Meski tidak mendetail menjelaskan bagaimana membangun kedekatan kepada ormas tersebut, Irjen Sutarman mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mulai menjajaki pertemuan dan pendekatan kepada beberapa ormas di Jakarta.
"Mungkin nanti saya dengan pak Gubernur akan mendekati mereka supaya tidak ada aksi kekerasan," ujarnya.
Sumber : Tribunnews.com


Dari kedua contoh artikel di atas menurut saya penulisan gaya bahasa yang digunakan keduanya cukup dapat dimengerti akan tetapi pada artikel dari situs kompas.com saya menemukan banyak terdapat kata- kata baku dan tak baku yang digunakan. Sehingga untuk orang awam bahasa itu sulit untuk dimengerti dan dipahami. Contohnya adalah adanya kata tebang pilih yang dalam kata sederhananya memiliki arti tidak membeda – bedakan. Nah, itu adalah salah satu contoh penggunaan kata baku dan tak baku. Menurut pengamatan saya dalam penulisan suatu berita sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana yang sudah sering kita dengar / yang dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh semua orang.

Sumber : Detiknews.com
Kompas.com
Tribunnews.com