Pages

Ads 468x60px

Selasa, 15 Maret 2011

Resensi Film SLUMDOG MILLIONAIRE

SLUMDOG MILLIONAIRE

Directed by Danny BoyleLoveleen Tandan (co-director: India)
Produced by Christian Colson
Written by Screenplay Simon Beaufoy

Novel : Vikas Swarup
Starring : Dev Patel, Freida Pinto, Madhur Mittal, Tanay Chheda, Ayush Mahesh Khedekar, Rubina Ali, Azharuddin Ismail, Anil Kapoor, Irrfan Khan.




Slumdog Millionaire menceritakan kisah seorang remaja 18 tahun yang besar di daerah kumuh di India, bernama Jamal Malik (Dev Patel). Jamal mendadak menjadi jutawan setelah memenangi kuis 'Who Wants To Be A Millionare' versi India.

Kemenangan Jamal ini mengakibatkan kecurigaan seorang inspektur polisi yang akhirnya menggiringnya ke kantor polisi di Mumbai, India. Inspektur polisi itu curiga Jamal telah berbuat curang dan melakukan penipuan dalam menjawab pertanyaan di kuis itu. Akibatnya, sebelum menuju pada pertanyaan terakhir Jamal dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Alasannya karena bagaimana mungkin anak gembel yang tinggal di kawasan kumuh bisa memenangi lomba. Apalagi lawannya adalah orang-orang berpendidikan.

Polisi akhirnya mulai menginterogasi Jamal. Tetapi Jamal merasa dia tidak curang Jamal pun menjelaskan dengan sangat sederhana tentang masa kecilnya yang penuh eksploitasi dan kejahatan jalanan di kawasan kumuh kota Mumbai, India yang secara tidak sengaja dari pengalamannya itulah dia mampu menjawab semua pertanyaan - pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara yang telah menjadi bagian dari kehidupannya. Kemudian dalam film itu ditampilkan kilas balik dari kehidupan Jamal bersama saudaranya serta teman-teman sebayanya. Pengalamam hidup berpindah-pindah itu semakin menambah pengetahuan Jamal sehingga dia bisa menjawab pertanyaan kuis tersebut dengan mudah karena berdasarkan pengalaman-pengalaman tragis yang pernah dia alami dari kecil. Lagipula, Jamal ikut kuis ini bukan untuk hadiahnya.

Jamal mengikuti kuis 'Who Wants To Be A Millionare' karena ingin mencari pacarnya sewaktu kecil. Karena Jamal mengetahui jika pacarnya Latika suka menonton kuis 'Who Wants To Be A Millionare' Jamal yakin jika dirinya mengikuti kuis ini Latika pasti melihatnya. Dan akhirnya Jamal berhasil meyakinkan semua orang bahwa keikutsertaannya di kuis ini bukan karena 20 juta Rupee semata, tetapi karena cintanya kepada Latika.

Kelebihan dari film ini : Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari film ini mengenai pengalaman kehidupan masa lalu yang akan berguna untuk kehidupan di masa depan.

Kekurangan film ini : Pada pengambilan gambar banyak sekali menyoroti tentang daerah india yang sangat kumuh.

Selasa, 01 Maret 2011

Menuangkan Isi Pikiran Melalui Gambar Karikatur


Pada gelaran sepak bola piala AFF yang di selenggarakan desember tahun lalu kita di suguhi beragam aksi spektakuler yang di tunjukkan oleh para pemain timnas Indonesia. Dimana timnas Indonesia berhasil mengalahkan musuh / lawan mereka hingga akhirnya timnas Indonesia dapat melenggang ke final untuk bertemu dengan timnas Malaysia. Di sinilah pokok permasalahan yang akan saya tuangkan melalui gambar karikatur yang ada di atas. Pada saat penampilan timnas terbilang cukup bagus banyak yang telah memanfaatkan moment ini untuk meraih keuntungan bagi kepentingan golongan maupun dirinya sendiri. Seperti yang di perlihatkan oleh Aburizal Bakrie saat timnas Indonesia berhasil lolos ke fase perempat final. Pada saat itu seluruh pemain timnas Indonesia beserta dengan para official tim dan juga pelatih diundang untuk datang ke rumah salah satu orang terkaya tersebut untuk diberikan hadiah berupa uang sebesar Rp. 2,5 Milyar dan juga sebidang tanah seluas 25 Hektar kepada PSSI untuk sarana latihan timnas Indonesia.

Disinilah timbul pertanyaan mengapa Aburizal Bakrie sampai rela mengeluarkan uang serta memberikan tanah kepada PSSI secara percuma - cuma. Mungkin ada maksud terselubung di balik pemberian hadiah itu kepada para pemain timnas Indonesia. Kita tahu bahwa pemilihan umum dan pemilihan presiden akan di gelar pada tahun 2014 dan salah satu calon presiden itu bisa jadi adalah Aburizal Bakrie sendiri yang menjabat sebagai ketua umum salah satu partai di negeri ini. Dengan memanfaatkan moment ini beliau dapat mencicil untuk menarik perhatian masyarakat untuk memilih dirinya sebagai presiden, serta dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih partainya sehingga dapat memenangkan pemilihan umum. Jika benar moment itu dijadikan sebagai aksi kampanye alangkah tragisnya nasib persepakbolaan Indonesia yang di jadikan sebagai kendaraan politik bagi segelintir orang yang hanya memikirkan kepentingan pribadinya.

Solusi bagi permasalahan di atas :

· Kita boleh – boleh saja untuk memberikan apresiasi berupa hadiah atau sejenisnya kepada para pemain timnas Indonesia, akan tetapi pemberian itu alangkah baiknya jika dilakukan pada waktu yang tepat bukan dilakukan pada saat pemain sedang mempersiapkan fisik dan mental untuk menghadapi Filipina di perempat final yang justru akan mengganggu konsentrasi para pemain. Contohnya adalah dengan cara memberikan hadiah itu setelah turnamen itu berakhir meskipun hasil akhirnya timnas tidak keluar sebagai juara. Dengan diberikannya hadiah itu para pemain akan merasa bahwa mereka tidak sedang dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu melainkan mereka justru akan merasa kemampuan serta perjuangan mereka selama di turnamen tersebut diberikan apresiasi serta didukung oleh semua pihak sehingga pemain dapat termotifasi lagi untuk melakukan yang terbaik di kemudian hari.